Tulang Rusuk yang Lebih Kokoh Dari Sebatang Baja

 




Ia lahir sebagai perhiasan dunia. Namun, tak cukup waktu bagi dirinya untuk sekedar berhias. Jangankan mempercantik diri, memenuhi keinginannya pun harus berfikir dulu sebanyak seratus kali. Terdengar lebay bukan? Namun itulah kenyataannya. Manusia mungkin melihat dia kurang beruntung, namun bagi dirinya, situasinya saat ini adalah nikmat dari Allah SWT. Nikmat seperti diberikan berhektar-hektar kebun buah yang luas dengan buah tersebut adalah pahala yang bisa ia panen kapanpun. Sungguh privillege yang luar biasa dari Sang Maha Pencipta. 

Walau demikian, ia tetaplah wanita dengan fitrah yang lahir bersamanya. Yang mana emosinya tidak selalu stabil. Namun hal itu tidak membuatnya melangkah jauh meninggalkan Rabb-nya. Tatkala terasa jauh, ia selalu berusaha mencari jalan agar bisa kembali dekat. Dia benar-benar dispesialkan oleh Tuhannya. Ia dijaga dari segala kemaksiatan dan kesesatan. Tuhan pun tidak serta merta memanjakan dirinya dengan nikmat yang bertubi-tubi. Terkadang, ia ditempa dengan ujian karena Tuhan mau dia menjadi wanita yang lebih hebat. 

Bagiku, mengenalnya adalah sebuah jalan agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Kami lahir sebagai tulang rusuk, namun kekuatan kami harus sama kerasnya dengan sebatang baja. Karena takdir mengatakan bahwa kami adalah tulang rusuk yang harus menopang beban yang cukup berat. Maka dari itu dibutuhkan pondasi yang sangat kuat. Mungkin saat ini jika dibandingkan dengan dirinya, aku masih menjadi tulang rusuk yang rapuh. Yang bisa goyah serta runtuh kapan saja. Masih banyak yang harus dipelajari agar menjadi pribadi yang lebih kokoh. Bagiku salah satu nikmat terbaik adalah dengan dikelilingi oleh wanita-wanita tangguh yang shalihah. Yang bisa menjadi role model secara langsung di era ini. 

Sungguh, aku ini bukanlah siapa-siapa, namun jikalau Allah SWT meridhai, aku memohon kepada-Nya agar semua wanita-wanita di luar sana yang lahir dengan tanggung jawab lebih, diberikan akhir cerita yang indah, yang bahkan tidak pernah terbayangkan oleh mereka. Yang nantinya ketika air mata jatuh di pelupuk matanya, itu karena kebahagiaan yang tiada tara. Aamiin Allahuma Aamiin.

Comments

Popular Posts